Faktor Ekonomi AS Dan Tensi Iran-Israel Memperlemah Kurs Rupiah di Akhir Pekan
Friday, April 19, 2024       16:08 WIB

Ipotnews - Rupiah ditutup melemah terhadap dolar di akhir pekan, akibat dua faktor dari perekonomian Amerika Serikat yang masih kuat serta eskalasi ketegangan Iran - Israel yang meningkat.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat (19/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.260 per dolar AS, melemah 81 poin atau 0,50% dibandingkan Kamis sore (18/4) di level Rp16.179 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar AS menguat hari ini. "Penyebabnya pada hari Kamis muncul beragam data dari AS yang memperkuat pandangan perekonomian negara dengan PDB terbesar di dunia tersebut masih dalam kondisi yang kuat," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Perkembangan kondisi tersebut menunjukkan Federal Reserve bakal menunda penurunan suku bunga pertamanya hingga akhir tahun ini. Komentar dari Presiden Fed New York John Williams mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga saat ini mengingat kekuatan perekonomian. "Pernyataan ini juga membantu penguatan dolar," ujar Ibrahim.
Kemudian, eskalasi konflik Iran-Israel menjadi fokus setelah laporan ledakan di Iran. Berbagai laporan media, termasuk dari kantor berita Iran, menunjukkan ledakan di beberapa wilayah Iran, Suriah dan Irak. Beberapa outlet berita AS melaporkan para pejabat AS mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangan balik terhadap Iran atas serangan minggu lalu.
Ini menjadi sentimen negatif yang turut menghantam kurs rupiah. Yang menjadi perhatian khusus adalah ledakan di kota Isfahan, yang terletak di dekat beberapa fasilitas nuklir Iran. Iran awal pekan ini telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang situs nuklirnya.
"Iran bahkan mungkin mempertimbangkan kembali pembuatan senjata nuklir dalam skenario seperti itu," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin